Minggu, 28 Desember 2014

Ternak Kelinci

Cara Budidaya Ternak Kelinci 

Kelinci adalah hewan mamalia dari famili Leporidae, yang dapat ditemukan di banyak bagian bumi. Dulunya, hewan ini adalah hewan liar yang hidup di Afrika hingga ke daratan Eropa. Pada perkembangannya, tahun 1912, kelinci diklasifikasikan dalam ordo Lagomorpha. Ordo ini dibedakan menjadi dua famili, yakni Ochtonidae (jenis pika yang pandai bersiul) dan Leporidae (termasuk di dalamnya jenis kelinci dan terwelu). Asal kata kelinci berasal dari bahasa Belanda, yaitu konijntje yang berarti "anak kelinci". Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat Nusantara mula mengenali kelinci saat masa kolonial, padahal di Pulau Sumatera ada satu spesies asli kelinci sumatera (Nesolagus netscheri) yang baru ditemukan

Tahap – tahap budidaya kelinci

Pembuatan Kandang
            Menurut pengalaman yang telah banyak dilakukan suhu idel dari ternak kelinci adalah 21° C, sementara untuk ukuran kandang adalah 200x70x70 cm dengan tinggi alas 50 cm dengan kepadatan untuk 12 ekor betina/10 ekor jantan. Kandang anak (kotak beranak) ukuran 50x30x45 cm. 

Pembibitan
            Pada proses pembibitan maka anda di wajibkan untuk memilih jenis bibit yang harus anda sesuaikan dengan tujuan anda, misalkan jika anda memelihara kelinci untuk mengambil hasil utama berupa bulu maka anda pilihlah jenis kelinci Angora. sementara itu untuk jenis Belgian, Californian, Flemish Giant, Havana, Himalayan & New Zealand merupakan ternak yang cocok dipelihara. Pada tahapan ini anda perlu memilih bibit dengan kualitas terbaik karena pemilihan bibit akan sangat menentukan nasib bisnis ternak kelinci anda. Untuk itulah dalam memilih bibit haruslah di lakukan dengan cara yang seksama mulai dari tingkat kesehatan bibit, fertilitas atau tingkat kesuburan bibit dan umur. Secara umum bibit betina dapat dikawinkan pada saat umur 6-7 bulan, semantara untuk kelinci jantan idealnya pada umur 5-6 bulan.

Pemeliharaan
            Untuk pemeliharaan kelinci tidaklah sulit, sama seperti anda memelihara kambing atau tenak herbivora yang lain. bedanya adalah kelinci sangat riskan mati karena predator, karena biasanya kelinci ketika akan melahirkan maka akan membuat lubang di tanah. Untuk mengakalinya anda harus membuat lubang buatan sehingga tidak sampai membuat lubang di tanah.
Anda juga perlu memperhatikan bagaimana mengatasi berbagai penyakit yang mungkin menyerang seperti bisul, kudis, eksim dll. pemberian pakan tidak ada aturan jelas dan pasti, namun yang terpenting adalah terjadwal sehingga asupan gizi kelinci tidak berkurang.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar